MANAJEMEN WALIKELAS DALAM MENGELOLA KELAS UNGGUL DAN EFEKTIF

Rustiyono

TUGAS DAN FUNGSI WALI KELAS

Wali Kelas adalah Guru yang membantu Kepala Sekolah untuk membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer dan motivator untuk membangkitkan gairah /minat siswa  untuk beprestasi di kelas.

Tugas pokok dan fungsi wali kelas antara lain sebagai berikut :

  1. Menyelenggarakan Administrasikan kelas (fisik) meliputi :
    a. Denah tempat duduk siswa.
    b. Papan Absen siswa.
    c. Daftar Pelajaran di kelas.
    d. Daftar Piket Kelas.
    e. Struktur Organisasi Pengurus Kelas.
    f. Tata Tertib siswa di kelas.
    g. Catatan Kemajuan Belajar.
    h. Catatan Mutasi Kelas.
    i. Catatan Peta Kelas.
    j. Catatan Inventaris barang-barang di kelas.
    k. Buku Bimbingan kelas/ kasus siswa.
    l. Buku Rapor.
  2. Menyelenggarakan Administrasikan kelas (non fisik) meliputi :
    a. Membantu sekolah dalam memberikan gambaran program sekolah dengan tujuan terbentuknya hubungan yang sinegis antara sekolah, orangtua dan masyarakat.
    b. Memberikan motivasi kepada siswa agar belajar sungguh-sungguh baik di sekolah maupun di luar sekolah.
    c. Memantapkan siswa di kelasnya, dalam melaksanakan tatakrama, sopan santun, tata tertib baik di sekolah maupun di luar sekolah.
    d. Menangani / mengatasi hambatan dan gangguan terhadap kelancaran kegiatan kelas dan atau kegiatan sekolah pada umumnya.
  3. Mengerahkan siswa di kelasnya untuk mengikuti egiatan-kegiatan sekolah seperti: upacara bendera, keg. jum’at (pagi-sholat jum’at), pertandingan class meeting dan kegiatan lainnya.
  4. Membimbing siswa kelasnya dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler atau peran serta kelas dalam hal pengajuan calon pengurus OSIS, pemilihan ketua kelas, pemilihan siswa berprestasi, acara kelas, dll.
  5. Melakukan home visit (kunjungan ke rumah/oang tua)
  6. Memberikan masukan dalam penentuan kenaikan kelas bagi siswa di kelasnya.
  7. Mengarahkan siswa agar peduli dengan kebersihan dan peduli dengan lingkungannya
  8. Membuat Laporan tertulis secara rutin

URGENSI WALIKELAS SEBAGAI PENGEMBANGAN SATUAN PENDIDIKAN

Keberadaan walikelas dalam pengembangan satuan pendidikan memiliki peran penting dalam beberapa hal berikut:

  • Pengelola kelas paling efektif: Walikelas memiliki tanggung jawab utama dalam mengelola kelas secara efektif. Mereka dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, membangun hubungan yang positif dengan siswa, menerapkan disiplin yang konsisten, dan memfasilitasi proses pembelajaran yang efektif. Dengan adanya walikelas yang kompeten, kelas dapat menjadi tempat yang aman, tertib, dan produktif bagi siswa.
  • Pembimbingan dan konseling siswa: Walikelas berperan sebagai pembimbing dan konselor bagi siswa di satuan pendidikan. Mereka dapat membantu siswa dalam pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan akademik. Walikelas juga dapat memberikan dukungan dan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar, masalah pribadi, atau konflik dalam kelas.
  • Pemantauan perkembangan siswa: Walikelas bertanggung jawab dalam memantau perkembangan siswa secara keseluruhan. Mereka dapat melacak prestasi akademik, kemajuan sosial, dan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dengan pemantauan yang cermat, walikelas dapat mengidentifikasi siswa yang memerlukan perhatian khusus dan memberikan intervensi yang tepat waktu.
  • Komunikasi dengan orang tua atau wali siswa: Walikelas berperan sebagai penghubung antara sekolah dan orang tua atau wali siswa. Mereka memberikan informasi tentang perkembangan siswa, kinerja akademik, dan perilaku siswa kepada orang tua. Komunikasi yang terbuka dan teratur dengan orang tua atau wali siswa membantu membangun kerjasama yang kuat antara rumah dan sekolah, yang pada gilirannya mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh.
  • Pelaksanaan program dan kebijakan sekolah: Walikelas berperan dalam melaksanakan program dan kebijakan sekolah di tingkat kelas. Mereka memastikan implementasi yang konsisten dan memantau progres program tersebut. Walikelas juga dapat memberikan umpan balik dan saran kepada manajemen sekolah dalam rangka meningkatkan efektivitas program dan kebijakan yang ada.
  • Monitoring dan evaluasi pengajaran: Walikelas dapat membantu dalam monitoring dan evaluasi pengajaran di satuan pendidikan. Mereka dapat berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam mengembangkan strategi pengajaran yang efektif, berbagi praktik terbaik, dan melakukan observasi terhadap pengajaran di kelas. Dengan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap pengajaran, walikelas berkontribusi dalam peningkatan mutu pembelajaran di satuan pendidikan.
  • Dengan keberadaan walikelas yang berperan aktif dalam pengembangan satuan pendidikan, maka satuan pendidikan akan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, mengoptimalkan potensi siswa, dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

Apa yang harus dilakukan WALI KELAS?
Untuk implementasi walikelas yang efektif dan unggul dalam mengelola kelas, ada beberapa langkah yang dapat diikuti. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  1. Menetapkan tujuan yang jelas
    Sebagai walikelas, penting untuk memiliki tujuan yang jelas untuk kelas Anda. Tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu. Tujuan yang jelas membantu mengarahkan kegiatan pembelajaran dan memberikan panduan kepada siswa.
    Contoh: dalam 1 (satu) semester atau waktu tertentu
    1) Manajemen kelas lengkap secara fisik (95%)
    2) Penampilan kelas bersih, indah dan menyenangkan (berikan indikatornya)
    3) Kehadiran siswa rata-rata 95 %
    4) Partisipasi siswa dalam kegiatan upacara Senin (100%), Jumat berkah (99%), Kebersihan (99%)
    5) Partisipasi dalam keikutsertaan keg. Ekstrakurikuler (100%)
    6) Tingkat pelanggaran (kurang dari 5%)
    7) Penilaian rekap hasil belajar siswa tuntas (98%)
    8) Kepatuhan dalam mendukung pendanaan keg. Pengembangan mutu layanan pendidikan (kurang dari 10 % dari target maksimal), dan lain-lain
  2. Membuat rencana pembelajaran yang terstruktur
    Rencana pembelajaran yang terstruktur membantu Anda mengatur dan mengelola kelas dengan efektif. Rencana tersebut mencakup pengorganisasian materi pembelajaran, strategi pengajaran, penggunaan sumber daya yang relevan, dan evaluasi progres siswa.
    Walikelas adalah guru terbaik dalam suatu komunitas kelas, sehingga dalam menerapakan program pembelajaran dikelas menjadi contoh dan teladan bagi guru yang lain.
    Beberapa langkah implementasi pembelajaran yang dilakukan walikelas agar pengelolaan kelas dalam pembelajaran lebih berkualitas dan efektif:
    1) Menentukan tujuan pembelajaran: Mulailah dengan menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik untuk setiap mata pelajaran atau topik yang akan diajarkan. Tujuan ini harus sesuai dengan standar kurikulum dan mencakup hasil yang dapat diukur.
    2) Mengidentifikasi konten pembelajaran: Tentukan konten pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Identifikasi konsep kunci, fakta, dan keterampilan yang harus diajarkan kepada siswa.
    3) Mengorganisir urutan pembelajaran: Susun urutan pembelajaran yang logis dan terstruktur untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pertimbangkan urutan yang membangun pengetahuan siswa dari yang sederhana ke kompleks atau dari konsep dasar ke konsep yang lebih kompleks.
    4) Menentukan metode pengajaran: Pilih metode pengajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pertimbangkan penggunaan ceramah, diskusi kelompok, pembelajaran berbasis proyek, demonstrasi, praktik, simulasi, atau teknologi pembelajaran yang relevan.
    5) Menggunakan variasi dalam metode pengajaran: Gunakan berbagai metode pengajaran dan strategi pembelajaran untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda dan menjaga kegiatan pembelajaran tetap menarik. Berikan tugas kolaboratif, diskusi kelompok, proyek individu, presentasi, atau aktivitas praktis untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
    6) Mengidentifikasi sumber daya: Tentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran, seperti buku teks, materi pembelajaran online, alat peraga, perangkat lunak, atau bahan referensi tambahan. Pastikan sumber daya yang tersedia memadai dan relevan dengan topik yang diajarkan.
    7) Mengatur waktu pembelajaran: Bagi waktu secara efektif untuk setiap topik atau kegiatan pembelajaran. Pastikan ada cukup waktu untuk menjelaskan konsep, memberikan contoh, melibatkan siswa dalam latihan, dan memberikan umpan balik.
    8) Menerapkan teknologi dalam pembelajaran: Manfaatkan teknologi yang tersedia untuk meningkatkan pembelajaran di kelas. Gunakan perangkat lunak pembelajaran, aplikasi, alat interaktif, atau sumber daya online untuk membuat materi pembelajaran lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan dunia nyata.
    9) Merencanakan penilaian: Tentukan metode penilaian yang akan digunakan untuk mengevaluasi pemahaman dan kemampuan siswa. Sertakan penilaian formatif (untuk memberikan umpan balik sepanjang proses pembelajaran) dan penilaian sumatif (untuk mengevaluasi pencapaian siswa pada akhir pembelajaran).
    10) Melibatkan teknologi: Pertimbangkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Manfaatkan perangkat lunak pembelajaran, aplikasi, multimedia, atau platform pembelajaran online yang dapat meningkatkan interaksi dan keterlibatan siswa.
    11) Menyusun rencana tindak lanjut: Rencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian. Identifikasi siswa yang memerlukan perhatian khusus atau bantuan tambahan dan rencanakan langkah-langkah untuk mendukung perkembangan mereka.
    12) Mengadaptasi rencana sesuai kebutuhan: Selalu siap untuk menyesuaikan rencana pembelajaran berdasarkan tanggapan siswa dan hasil evaluasi. Fleksibilitas dalam mengadaptasi rencana akan membantu menghadapi tantangan dan memastikan pembelajaran yang efektif.
  3. Membangun hubungan yang positif dengan siswa
    Penting untuk membangun hubungan yang baik dan positif dengan siswa Anda. Jadilah pendengar yang baik, tunjukkan minat dan perhatian pada mereka, dan berikan umpan balik yang konstruktif. Menghargai keberagaman siswa dan memberikan lingkungan yang inklusif juga merupakan faktor penting dalam membangun hubungan yang positif.
    Untuk membangun hubungan yang positif dengan siswa di SMA, walikelas dapat mengikuti beberapa langkah berikut:
    1) Menunjukkan minat dan perhatian: Tunjukkan minat dan perhatian pada setiap siswa di kelas. Kenali mereka secara individu, kenali minat dan keahlian mereka, serta pertimbangkan kebutuhan dan keunikan masing-masing siswa. Dengarkan dengan aktif saat siswa berbicara dan luangkan waktu untuk memberikan perhatian pribadi kepada mereka.
    2) Jadilah pendengar yang baik: Jadilah pendengar yang baik ketika siswa ingin berbicara atau membagikan pendapat mereka. Berikan kesempatan kepada mereka untuk berekspresi secara bebas dan terima dengan terbuka apa yang mereka sampaikan. Dengan mendengarkan, siswa akan merasa dihargai dan lebih cenderung mempercayai Anda.
    3) Bersikap positif dan ramah: Bersikap positif dan ramah dalam setiap interaksi dengan siswa. Gunakan bahasa tubuh yang ramah, senyuman, dan salam hangat ketika berinteraksi dengan mereka. Ini menciptakan atmosfer yang menyenangkan dan nyaman di kelas.
    4) Terlibat dalam kegiatan kelas: Aktif terlibat dalam kegiatan kelas dan berinteraksi dengan siswa. Ambil bagian dalam diskusi, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan berikan dukungan saat siswa menghadapi tantangan atau kesulitan. Jangan ragu untuk memuji prestasi siswa dan menghargai usaha mereka.
    5) Hormati keberagaman: Hormati keberagaman siswa dalam segala aspek seperti latar belakang budaya, agama, minat, dan kemampuan. Jaga lingkungan kelas yang inklusif dan adil, di mana setiap siswa merasa diterima dan dihormati.
    6) Berkomunikasi secara efektif: Komunikasikan harapan, aturan, dan kebijakan dengan jelas kepada siswa. Jelaskan tujuan pembelajaran, tugas, dan proyek dengan detail. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan pastikan siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka.
    7) Berikan umpan balik konstruktif: Berikan umpan balik yang konstruktif dan terarah kepada siswa tentang kinerja mereka. Berfokus pada upaya, perbaikan, dan potensi siswa. Jelaskan secara jelas apa yang dilakukan dengan baik dan berikan saran untuk perbaikan.
    8) Menghadiri kegiatan siswa: Hadiri kegiatan siswa di luar kelas seperti pertandingan olahraga, pertunjukan seni, atau kegiatan sukarelawan. Dukung dan apresiasi partisipasi siswa dalam kegiatan ini. Hal ini menunjukkan dukungan Anda pada siswa di luar lingkungan kelas dan memperkuat hubungan yang positif dengan mereka.
    9) Bertindak adil: Pertahankan sikap yang adil dan konsisten dalam menghadapi siswa. Perlakukan semua siswa dengan adil, tanpa memihak atau membedakan. Jangan biarkan preferensi atau prasangka pribadi mempengaruhi perlakuan Anda terhadap siswa.
    10) Sediakan waktu untuk pengembangan personal: Selain mengelola kelas, luangkan waktu untuk mengenal diri Anda sendiri dan melakukan refleksi diri. Jaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan tanggung jawab sebagai walikelas. Hal ini membantu menjaga energi positif dan sikap yang baik dalam berinteraksi dengan siswa.
  4. Menerapkan disiplin yang konsisten
    Disiplin yang konsisten membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran. Tetaplah konsisten dalam menerapkan aturan kelas dan memberikan konsekuensi yang sesuai ketika aturan dilanggar. Seiring waktu, siswa akan memahami harapan dan batasan yang ditetapkan.
    Menerapkan disiplin yang konsisten di kelas adalah penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran.
    Berikut adalah beberapa cara wali kelas dapat menerapkan disiplin yang konsisten di kelas asuhannya:
    1) Tetapkan aturan kelas yang jelas: Buatlah daftar aturan kelas yang jelas dan sederhana yang mencakup perilaku yang diharapkan dari siswa. Sampaikan aturan tersebut dengan jelas kepada siswa dan pastikan mereka memahaminya. Aturan tersebut dapat mencakup hal-hal seperti sopan santun, ketertiban, ketepatan waktu, dan penggunaan teknologi selama pelajaran.
    2) Berikan konsekuensi yang jelas: Tentukan konsekuensi yang jelas untuk setiap pelanggaran aturan. Jelaskan konsekuensi tersebut kepada siswa secara tegas, sehingga mereka tahu apa yang akan terjadi jika aturan dilanggar. Pastikan konsekuensi tersebut proporsional dan adil.
    3) Terapkan konsistensi: Terapkan aturan dan konsekuensi dengan konsisten. Tidak peduli seberapa besar pelanggaran itu, pastikan bahwa aturan ditegakkan secara konsisten untuk semua siswa. Jangan membuat pengecualian atau memberikan perlakuan yang berbeda untuk siswa tertentu, kecuali jika ada kebutuhan khusus yang perlu dipertimbangkan.
    4) Bersikap adil: Pastikan bahwa tindakan disiplin yang diambil didasarkan pada bukti dan fakta yang jelas. Jangan membuat asumsi atau memutuskan berdasarkan preferensi pribadi. Pertimbangkan sudut pandang siswa dan dengarkan penjelasan mereka sebelum menentukan konsekuensi yang tepat.
    5) Berikan umpan balik yang konstruktif: Ketika siswa melanggar aturan, berikan umpan balik yang konstruktif tentang perilaku mereka. Jelaskan mengapa perilaku tersebut tidak dapat diterima dan berikan saran tentang cara memperbaikinya. Fokus pada perbaikan dan pembelajaran, bukan hanya menghukum siswa.
    6) Jaga ketenangan dan kesabaran: Tetap tenang dan sabar saat menghadapi situasi yang memerlukan tindakan disiplin. Hindari terlibat dalam emosi negatif atau pertikaian yang memperburuk situasi. Komunikasikan dengan jelas dan tenang kepada siswa tentang harapan dan konsekuensi.
    7) Melibatkan orangtua: Jika pelanggaran aturan berulang atau serius, melibatkan orangtua siswa. Berkomunikasilah dengan orangtua secara terbuka dan sampaikan masalah yang terjadi. Bekerjasama dengan orangtua untuk menemukan solusi dan mendukung perbaikan perilaku siswa.
    8) Berikan alternatif positif: Selain menerapkan konsekuensi negatif, berikan alternatif positif untuk siswa. Berikan pujian, penghargaan, atau pengakuan kepada siswa yang mematuhi aturan dan menunjukkan perilaku yang baik. Ini dapat memotivasi siswa untuk mematuhi aturan dan memberikan contoh positif bagi siswa lainnya.
    9) Memberikan pembinaan: Selain memberikan konsekuensi, berikan juga pembinaan kepada siswa. Bantu siswa dalam memahami dan mengembangkan keterampilan perilaku yang positif. Berikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dari kesalahan mereka dan memberikan dukungan untuk perubahan yang positif.
    10) Lakukan refleksi dan evaluasi: Secara teratur, lakukan refleksi dan evaluasi terhadap penerapan disiplin di kelas. Tinjau efektivitas aturan dan konsekuensi yang diterapkan. Identifikasi perubahan yang diperlukan dan lakukan penyesuaian jika diperlukan
  5. Melibatkan orang tua atau wali siswa
    Kerjasama dengan orang tua atau wali siswa penting untuk mendukung perkembangan siswa. Berikan komunikasi teratur kepada orang tua tentang perkembangan siswa, tantangan yang dihadapi, dan kegiatan di kelas. Adakan pertemuan atau diskusi dengan orang tua untuk mendapatkan umpan balik dan kerjasama yang lebih baik.
  6. Melakukan evaluasi dan umpan balik terus-menerus
    Selalu lakukan evaluasi terhadap metode pengajaran dan kemajuan siswa secara berkala. Gunakan tes, tugas, proyek, atau penilaian lainnya untuk melacak perkembangan siswa. Berikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka meningkatkan prestasi mereka.
  7. Terus mengembangkan diri
    Sebagai walikelas, penting untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan pengajaran. Ikuti pelatihan, baca literatur terkait, atau bergabung dengan komunitas guru untuk mendapatkan perspektif baru dan ide-ide inovatif.

CARA OPTIMALKAN DUKUNGAN ORANGTUA/MASYARAKAT KE SATUAN PENDIDIKAN

Dukungan orangtua wali siswa membantu membangun kemitraan yang kuat antara rumah dan sekolah. Kolaborasi yang baik antara orangtua dan sekolah menciptakan lingkungan pembelajaran yang seimbang antara lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Dalam kemitraan ini, orangtua dan sekolah akan saling mendukung dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan pendidikan siswa. Dukungan orangtua wali siswa juga berkontribusi pada peningkatan motivasi dan prestasi siswa. Ketika orangtua secara aktif terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka, siswa merasa didukung dan diperhatikan, yang pada gilirannya meningkatkan motivasi mereka untuk belajar. Dukungan dan perhatian dari orangtua juga dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dan memengaruhi hasil akademik mereka secara positif.

Dukungan orangtua wali siswa memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap perkembangan siswa di sekolah. Orangtua yang aktif terlibat dalam proses pembelajaran dapat memantau tugas, proyek, dan evaluasi siswa. Mereka dapat berkomunikasi dengan guru dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan kemajuan siswa mereka. Hal ini memungkinkan adanya intervensi yang tepat waktu dan bantuan tambahan jika diperlukan. Orangtua wali siswa memiliki peran penting dalam penguatan nilai dan perilaku positif di sekolah. Dukungan mereka dalam mendorong dan memperkuat nilai-nilai seperti kerja keras, disiplin, tanggung jawab, dan integritas memiliki dampak yang signifikan pada pembentukan karakter siswa. Orangtua juga dapat membantu membentuk perilaku yang baik di sekolah dengan memberikan pengawasan, membimbing, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Dukungan orangtua wali siswa dalam partisipasi aktif dalam kegiatan sekolah memberikan manfaat besar bagi lingkungan pendidikan. Orangtua dapat membantu dalam acara-acara sekolah, kegiatan sukarelawan, pertemuan orangtua guru, atau menjadi anggota komite sekolah. Keterlibatan orangtua ini meningkatkan semangat sekolah, menciptakan ikatan yang lebih kuat antara siswa, orangtua, dan sekolah, serta memperkaya pengalaman pendidikan siswa.

Dalam rangka mengoptimalkan dukungan orangtua atau wali siswa ke sekolah, wali kelas sebagai duta sekolah dapat melakukan dengan hal-hal sebagai berikut:

  1. Membangun komunikasi yang terbuka: Walikelas dapat memulai dengan membangun komunikasi yang terbuka dengan orangtua. Selalu sambut baik kehadiran orangtua dalam berbagai kesempatan seperti pertemuan orangtua guru, acara sekolah, atau kegiatan kelas. Sampaikan informasi secara teratur tentang kegiatan pembelajaran, proyek, atau tugas-tugas yang dilakukan oleh siswa. Juga, berikan saluran komunikasi yang mudah diakses bagi orangtua untuk menghubungi Anda jika mereka memiliki pertanyaan atau masalah.
  2. Menjelaskan kebutuhan dan manfaat: Sampaikan dengan jelas kepada orangtua tentang kebutuhan dan manfaat dukungan moral atau dana untuk sekolah. Jelaskan bagaimana dukungan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pengalaman dan hasil belajar siswa. Misalnya, Anda dapat menjelaskan bahwa dana akan digunakan untuk membeli sumber daya pembelajaran tambahan, memperbarui perpustakaan, atau mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Dengan memahami manfaat yang akan diperoleh, orangtua akan lebih termotivasi untuk memberikan dukungan.
  3. Membuat program sukarela: Walikelas dapat menciptakan program sukarela yang melibatkan orangtua dalam kegiatan sekolah. Misalnya, Anda dapat mengorganisir kelompok sukarelawan orangtua untuk membantu dalam kegiatan lapangan, mengawasi perpustakaan, menjadi pembicara tamu dalam acara tertentu, atau mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Program seperti ini tidak hanya melibatkan orangtua secara langsung tetapi juga memperkuat ikatan antara sekolah dan keluarga.
  4. Mengadakan pertemuan khusus: Selain pertemuan orangtua guru reguler, walikelas dapat mengadakan pertemuan khusus yang berfokus pada dukungan moral atau dana. Dalam pertemuan ini, jelaskan secara rinci tentang rencana sekolah, prioritas, dan kebutuhan yang memerlukan dukungan orangtua. Diskusikan secara terbuka tentang cara-cara yang dapat mereka bantu, baik melalui sumbangan keuangan, penggalangan dana, atau partisipasi langsung dalam proyek atau acara.
  5. Melibatkan orangtua dalam pengambilan keputusan: Melibatkan orangtua dalam pengambilan keputusan sekolah adalah cara yang efektif untuk meningkatkan dukungan mereka. Walikelas dapat meminta masukan atau pendapat orangtua dalam proses perencanaan dan evaluasi program sekolah. Ini memberikan orangtua perasaan memiliki dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam mendukung kegiatan sekolah.
  6. Menghargai dan mengakui kontribusi: Penting untuk menghargai dan mengakui kontribusi orangtua dalam dukungan moral atau dana yang mereka berikan. Sampaikan terima kasih secara langsung, berikan penghargaan, atau apresiasi khusus kepada mereka dalam acara sekolah. Ini tidak hanya membuat orangtua merasa dihargai, tetapi juga dapat memotivasi mereka untuk terus memberikan dukungan di masa depan.

Tentang rustiyono1205

perfectionism
Pos ini dipublikasikan di manajemen sekolah. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar